Wednesday, September 24, 2008

Tak Ada missing link Antara Malware dan Spam




TEMA dari Laporan Spam Symantec bulan September terpusat pada serangan-serangan yang terbaru yang membuktikan bahwa tidak ada missing link antara malware dan spam.

Spammer telah menunjukan bahwa mereka memiliki keinginan besar menyebarkan sisipan berbahaya. Selama bulan Agustus, Symantec mengkategorikan 27 persen spam terkait dengan 'Internet' atau barang dan layanan yang ditawarkan secara online. Spam kategori ini meningkat 9 persen sejak Juni 2008 dan merupakan pesan-pesan yang berisi link ke malware. Serangan spam lain yang berisi sisipan berbahaya juga marak dan meningkat 10 persen dari semua spam di bulan Agustus 2008.

Secara keseluruhan tingkat spam lain konstan, yang merupakan 80 persen spam pada Agustus 2008. Laporan September mengomentari tentang tren spam meliputi berita sekilas (breaking news) yang bertema McCain memilih Paris Hilton menjadi Calon Wakil Presiden dan berita konflik terkait Russia - Georgia. Bahkan dalam spam, berita konflik tersebut tersembunyi kode berbahaya.

Dilansir melalui laporan bulanan spam hasil olahan Symantec, Selasa (23/9/2008), pada bulan September lalu, spammer menargetkan sasaran baru yakni mengarah pada para orang tua dengan memunculkan berita bohong mengenai penculikan. Tidak hanya itu, para pencari kerja pun menjadi target spammer dengan mengetengahkan iklan perekrutan palsu yang berisi virus. Merek perusahaan pengiriman pun dimanfaatkan untuk mengirimkan malware. Sedangkan pemesanan tiket melalui online mampu dijadikan modus penghubung spam dan kode berbahaya

Yang paling mendapat perhatian adalah gembar-gembor kemunculan internet explorer versi 7 yang digunakan para spammer dengan iming-iming download, padahal link tersebut berisi virus.

Dalam laporan Symantec tersebut, Symantec menemukan bahwa negara asal Spam terbesar terdapat dari Amerika Serikat dengan total komtribusi spam sebanyak 27 persen, serta Rusia dan Turki, masing-masing sebesar tujuh persen.

0 comments:

Your Ad Here