Monday, September 29, 2008

Celah di Adobe Dipakai untuk Unduh Film Gratis



Seberapapun canggihnya teknologi ciptaan manusia, pasti menyimpan kekurangan yang harus terus diperbaiki.

Lubang keamanan yang terdapat di piranti lunak Adobe Systems Inc, yang seharusnya digunakan untuk mendistribusikan film dan siaran televisi melalui internet, malah bisa digunakan untuk merekam dan mengopi konten dari layanan video streaming milik Amazon.com.

Celah tersebut sangat menimbulkan masalah karena mengekspos konten video yang memungkinkan meluasnya pembajakan yang pernah melanda industri musik pada era berjayanya Napster. Bila hal tesebut dibiarkan bisa merugikan usaha para pengecer, studio film, dan jaringan televisi.

?Ini adalah cacat yang paling mendasar dalam desain Adobe. Program ini didesain dengan bodoh,? papar chief security technology officer dari British Telecom Bruce Schneier, seperti yang dikutip dari Reuters, Minggu (28/9/2008).

Kecacatan yang dibawa piranti lunak Adobe ini terus menempel pada video berformat Adobe Flash yang memungkinkan video tersebut selalu tersambung ke pemutar yang dipasang di hamper seluruh komputer berinternet.

Namun hal ini dibantah oleh pihak Adobe Inc yang bersikukuh produk mereka sangat aman dan menyediakan proteksi tinggi terhadap koneksi antara software Adobe dan pemutarnya. Setali tiga uang dengan Adobe, pihak Amazon juga menolak bila dikatakan konten dalam layanan situs mereka yang kini sudah mencapai 40.000 film, bisa dibajak menggunakan software penangkap video stream.

Bantahan boleh saja terus digelontorkan, namun menurut tes yang dilakukan pihak Reuters, menyatakan bahwa film-film yang ada di Amazon dan beberapa situs lainnya bisa direkam dengan menggunakan sebuah program perekam video online, Replay Media Catcher dari perusahaan Applian Technology. Dalam uji coba tersebut video berhasil direkam dengan memberdayakan teknologi penguraian kode-kode milik Adobe dan selanjutnya diverifikasi.

Demo gratis dari Replay Media Catcher memungkinkan siapa saja bisa menonton 75 persen video rekaman dengan hanya bermodalkan USD39 dan 100 persen video-video dari YouTube. Bahkan sebuah situs beralamat www.tvadfree.com, secara gambling menjelaskan langkah demi langkah tentang cara menggunakan Replay Media Catcher.

Amazon bekerja sama dengan Adobe Inc untuk menyediakan fitur layanan Video On Demand dengan mematok harga USD3.99 untuk penyewaan sebuah film selama 24 jam dan lebih dari USD14.99 untuk pengunduhan sebuah film secara permanen. Layanan ini disedikan Amazon untuk menjawab penurunan penjualan film dan siaran televisi sekaligus bertujuan agar konten digital tumbuh pesat sehingga bisa dinikmati dan disimpan di internet.

Berbanding terbalik dengan Amazon yang masih memungut bayaran, video-video yang disediakan di Hulu.com milik perusahaan jaringan berita Fox, NBC.com milik General Electric Corp., dan CBS.com sepenuhnya sudah gratis walaupun program televisinya masih diinterupsi oleh iklan. Namun hal itu tak menjadi masalah karena dengan menggunakan software penangpa video stream, iklan dan siaran program televisi bisa dipisahkan ke dalam dua folder yang berbeda sehingga pengguna masih bisa menyimpan program yang bebas iklan.

Solusi yang mungkin untuk menyelesaikan masalah kecacatan ini adalah dengan menggunakan sistem Digital Rights Management System (DRM) yang bisa mengunci video-video yang dijual secara online menggunakan Flash. Program ini diciptakan oleh sebuah perusahaan yang bermarkas di Seattle, Widevine Technologies.

Masalah pokok disini adalah ketiadaan teknologi yang disediakan Adobe untuk melindungi model bisnis seperti ini,? ujar Chief Executive dari Widevine Brian Baker.

http://malangoke.wordpress.com
http://nino-computer.co.nr

0 comments:

Your Ad Here