Saturday, November 29, 2008

Pasar Ponsel Global Terpukul Krisis

Penjualan ponsel global pada kuartal keempat 2008 dipastikan mengalami penurunan tahunan. Produsen ponsel terbesar dunia Nokia Corp dan produsen ponsel terbesar kedua dunia Samsung Electronics Co Ltd menerbitkan perkiraan-perkiraan suram mengenai kinerja penjualan ponsel pada kuartal keempat (Oktober- Desember) 2008.

Mereka menyatakan, target penjualan tahun ini tidak akan tercapai akibat hantaman krisis ekonomi. Nokia mengungkapkan, pada tahun ini penjualan global ponsel-ponselnya hanya akan mencapai 1,24 miliar unit. Padahal, sebelum krisis, Nokia memperkirakan, penjualan global ponselnya pada tahun ini siap menembus 1,26 miliar unit. Penurunan penjualan ponsel global pada 2008 dipicu penurunan penjualan ponsel pada kuartal keempat 2008.

Nokia memperkirakan, pada kuartal keempat tahun ini penjualan global ponsel-ponselnya hanya akan mencapai sekitar 330 juta unit, turun daripada penjualan pada tahun silam dan jauh berada di bawah perkiraan rata-rata para analis, yakni sekitar 346 juta unit. Nokia menegaskan, kelesuan penjualan ponsel akan berlanjut hingga tahun depan.

Firma riset International Data Corp (IDC) mengungkapkan, Nokia mampu menguasai hampir 40 persen pangsa pasar ponsel global pada kuartal ketiga (Juli-September) 2008. Sedemikian besar volume penjualan global ponsel Nokia sehingga gabungan volume penjualan ponsel global Samsung, Sony Ericsson Mobile Communications AB (terbesar ketiga dunia), dan Motorola Inc (terbesar keempat dunia) tidak mampu menandingi volume penjualan global ponsel Nokia.

Karena itu, ketika penjualan ponsel global Nokia diperkirakan anjlok, maka penjualan ponsel global secara umum juga akan terseret turun. Namun begitu, para analis mengaku tidak terkejut menerima kabar buruk dari Nokia.

"Tanda-tanda penurunan penjualan ponsel global sudah terendus dari peringatan-peringatan yang diungkapkan para produsen chip seperti Intel Corp dan Qualcomm Inc yang menyatakan bahwa permintaan konsumen terhadap elektronik konsumsi turun tajam. Nokia hanya mengikuti," ujar analis Global Crown Capital LLC Tero Kuittinen.

Karena penurunan penjualan ponsel global terjadi secara merata di antara para produsen utama, Nokia menegaskan, pangsa pasar globalnya pada kuartal keempat 2008 tidak akan turun dari sekitar 38 persen, atau bahkan lebih tinggi. Namun, Nokia menyatakan, pendapatan dan labanya pada periode itu pasti turun. Selama ini, Nokia menuai keuntungan rata-rata 20 persen dari setiap ponsel yang dijualnya.

Saat penjualan turun, Nokia kesulitan mempertahankan margin laba tersebut. Nokia bisa mempertahankan margin laba itu apabila mampu memangkas besar- besaran biaya produksi. Nokia menambahkan, penurunan penjualan terburuk terjadi di negara-negara maju. Konsumen di sana menunda niat untuk membeli ponsel baru karena kondisi perekonomian tidak menentu dan nilai tukar mata uang bergerak tidak terkendali.

"Pasar-pasar maju memiliki kinerja terburuk. Di pasar-pasar berkembang, penjualan ponsel sedikit lebih baik," sebut Chief Financial Officer Nokia Corp Rick Simonson. Menegaskan peringatan yang disampaikan Nokia, Samsung mengungkapkan, target penjualan ponsel globalnya pada tahun ini tidak akan tercapai.

Samsung memberikan alasan yang sama dengan Nokia, yakni penurunan daya beli konsumen akibat pukulan resesi. Pada Juni 2008 (sebelum krisis melanda), Samsung memperkirakan volume penjualan global ponselnya pada tahun ini akan meningkat 9 persen.

Kini, juru bicara Samsung Electronics Co Ltd James Chung menyatakan, pertumbuhan volume penjualan ponsel globalnya pada tahun ini akan lebih rendah dari 9 persen.

"Kelesuan penjualan ponsel global akan berlanjut pada tahun depan. Pada 2009, pasar mungkin akan mampu meraih pertumbuhan berdigit tunggal. Namun, pasar juga tidak lepas dari risiko pertumbuhan negatif," kata Chung.

Berada tepat di bawah Nokia dalam daftar lima produsen ponsel terbesar dunia, Samsung adalah produsen ponsel yang mampu meraih pertumbuhan tertinggi pada kuartal ketiga 2008. IDC mengungkapkan, pada periode tersebut Samsung mampu meraih pertumbuhan 21,6 persen. Padahal, industri itu secara umum hanya meraih pertumbuhan 3,2 persen.

Pada periode itu, Samsung bahkan mampu mencatat rekor dengan menjual lebih dari 50 juta unit ponsel dalam satu kuartal (tiga bulan). Kinerja penjualan seperti itu baru sekali terjadi di sepanjang sejarah Samsung dalam industri ponsel. IDC mengungkapkan, Samsung mampu mencatat rekor tersebut karena Samsung menikmati sukses penjualan diseluruh lini produknya, yakni mulai ponsel layar sentuh kelas atas Instinct hingga ponsel-ponsel murah seperti C260 dan B130.

IDC menilai, kunci sukses Samsung adalah Samsung mampu memberikan harga yang kompetitif pada produk-produknya. Dengan begitu, Samsung mampu menyita perhatian para konsumen di negara berkembang. Analis menyatakan, rekor penjualan Samsung itu tidak akan terulang apabila perekonomian global tidak kunjung membaik.

"Mulai saat ini hingga beberapa kuartal mendatang, pasar ponsel global diwarnai kondisi suram. Penjualan ponsel global pada kuartal keempat 2008 pasti turun dan target pertumbuhan 9 persen untuk 2008 tidak akan tercapai," papar analis CCS Insight Geoff Blaber.


More info click here :
http://nino-computer.co.nr
http://baliforever4u.blogspot.com
http://malangoke.wordpress.com

0 comments:

Your Ad Here