Wednesday, November 12, 2008

Internet Rawan akan Kejahatan


Cybercrime atau kejahatan di dunia maya (online) sering dianggap bisnis paling mudah dan menguntungkan. Para hackers dapat dengan mudah membobol bank atau memanfaatkan kartu kredit pihak lain secara ilegal hanya melalui internet. Untuk menangkal kejahatan di dunia cyber ini diperlukan satu software khusus yang menjamin pengguna tidak takut lagi memanfaatkan transaksi online.

Demikian dijelaskan Gun Suk Ling, Managing Director Kaspersky Lab untuk Asia Tenggara, saat temu pers di Jakarta, Selasa siang. “Kalau bicara internet, semua orang pasti tersambungkan dengan yang lain, bahkan bisa terkoneksi dengan bank. Di sini sebenarnya rawan kejahatan tetapi orang belum banyak tahu,” katanya.

Menurut Gun, kerawanan itu tidak hanya pada transfer data secara online, tetapi juga pada keamanan gedung atau perkantoran yang bisa diserang hackers setiap saat, jika pengamanannya tidak memadai. “Virus kini tidak hanya menyerang personal komputer saja, tetapi juga menyerang smartphone berbasis internet. Indonesia disebut-sebut sebagai negara yang rawan terhadap serangan virus, untuk itulah Kaspersky ada di sini,” kata Gun.

Ditanya apakah Kaspersky juga bekerja sama dengan vendor smartphone lokal Indonesia untuk mencegah virus yang bisa saja disuntikkan ke lam ponsel internet, Gun menjawab, “Kami sedang mengupayakan.” Gun juga berharap bisa bekerjasa sama dengan lembaga keuangan untuk mencegah kejahatan perbankan yang dilakukan secara online.

Kaspersky Lab adalah perusahaan yang berkonsentrasi terhadap keamanan komputer, internet, surat elektronik dari ancaman virus mematikan yang bisa mengacaukan dan bahkan menghilangkan data. Perusahaan ini didirikan Eugene Kaspersky berbasis di Moskow, Rusia, dan menjadi perusahaan terkemuka dalam menghasilkan software antivirus.

Kehandalan Kaspersky pernah diujicobakan akhir Oktober lalu di Surabaya dengan mengidentifikasi 5.000 virus mematikan selama dua jam terhadap 150 komputer. Kaspersky Anti Virus (KAV) 2009, software yang digunakan saat itu, kemudian dicatat Museum rekor Indonesia (MURI).

0 comments:

Your Ad Here